RINGKASAN Brahmana, Juli Yanti. 2023. Asuhan Kebidanan Berkelanjutan pada Ny. N G2P1A0 dengan Persalinan Distosia Bahu di TPMB J Kota Bandung Tahun 2023. Laporan Continuity of Care. Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada Bandung. Pembimbing: Oktarina Sri Iriani, S.ST., M.Keb Distosia bahu masih menjadi penyebab penting cedera neonatal dan maternal dengan tingkat insidensi 0,6-1,4% dari persalinan pervaginam. Berdasarkan data yang diperoleh di TPMB J terdapat 3 kasus distosia bahu dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. Salah satu cara untuk menurunkan AKI dan AKB adalah dengan melakukan asuhan kebidanan berkelanjutan dari hamil sampai KB melalui pendekatan manajemen kebidanan. Tujuan dari pemberian asuhan Continuity of Care yaitu untuk deteksi dini penyulit yang dapat mengancam jiwa sehingga memperburuk kondisi ibu dan anak. Metode yang digunakan selama studi kasus adalah metode Continuity of Care (COC), yaitu pengumpulan data dari subyektif, obyektif, menetapkan diagnosa, melakukan penatalaksanaan, dan pendokumentasian dalam bentuk SOAP. Kunjungan dilakukan sebanyak 18 kali yaitu, 9 kali pada saat hamil, 1 kali pada masa persalinan, 4 kali pada masa nifas dan 4 kali pada bayi baru lahir. Hasil asuhan yang didapat pada kehamilan trimester 3 masalah yang ditemukan adalah nyeri perut bagian bawah, masalah dapat diatasi dengan terapi komplementer kompres air hangat. Asuhan kebidanan persalinan Ny. N, pada kala 1 dilakukan pijat oksitosin untuk mempercepat proses persalinan dan mengurangi rasa nyeri ibu. Pada kala 2 terjadi distosia bahu. Masalah dapat teratasi dengan melakukan episiotomi dan manuver Mc.Robert. Asuhan kebidanan pada masa nifas telah dilakukan sesuai standar pelayanan kebidanan, masalah yang ditemukan yaitu jahitan luka perineum yang disebabkan karena episiotomi. Masalah dapat teratasi dengan mengedukasi ibu tentang personal hygiene serta asupan protein yang cukup. Pada masa nifas ibu juga diberikan terapi komplementer berupa pijat oksitosin untuk memperbanyak produksi ASI. Sedangkan, pada asuhan bayi baru lahir tidak ditemukan adanya masalah. Kesimpulan dari pengkajian asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, masa nifas dan BBL pada Ny. N telah dilakukan sesuai standar pelayanan kebidanan. Masalah dan ketidaknyamanan yang dialami dapat diatasi. Dalam hal ini, tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktik. Bidan diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan secara berkelanjutan serta meningkatkan pelayanan dalam penanganan distosia bahu sesuai dengan standar pelayanan kebidanan. Kepustakaan : 45 kepustakaan (2012-2022) Kata kunci : Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, distosia bahu.
Kata Kunci : Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir, Distosia BahuSUMMARY Brahmana, Juli Yanti. 2023. Continuing Midwifery Care for Mrs. N G2P1A0 with Shoulder Dystocia Delivery at TPMB J Bandung City in 2023. Continuity of Care Report. Midwife Professional Education Study Program, Dharma Husada School of Health, Bandung. Advisor: Oktarina Sri Iriani, S.ST., M.Keb Shoulder dystocia is still an important cause of neonatal and maternal injury with an incidence rate of 0.6-1.4% of vaginal deliveries. Based on the data obtained at TPMB J there were 3 cases of shoulder dystocia in the last 6 months. One way to reduce MMR and IMR is to carry out continuous midwifery care from pregnancy to family planning through a midwifery management approach. The aim of providing Continuity of Care care is for early detection of life-threatening complications that can worsen the condition of mother and child. The method used during the case study is the Continuity of Care (COC) method, namely collecting data from subjective, objective, establishing a diagnosis, conducting management, and documenting it in the form of SOAP. Visits were carried out 18 times, namely, 9 times during pregnancy, 1 time during labor, 4 times during the postpartum period and 4 times for newborns. The results of the care obtained in the 3rd trimester of pregnancy found that the problem was lower abdominal pain, the problem can be overcome with complementary therapy, warm water compresses. Another complaint, namely anxiety about facing the birth process, can be overcome by providing counseling to husbands and families about psychological support for mothers. Midwifery care for Mrs. N, in the 1st stage, oxytocin massage was carried out to speed up the delivery process and reduce maternal pain. In stage 2 there is shoulder dystocia. The problem can be resolved by performing an episiotomy and the Mc.Robert maneuver. Midwifery care during the postpartum period has been carried out according to midwifery service standards, the problem found was perineal sutures caused by an episiotomy. Problems can be overcome by educating mothers about personal hygiene and adequate protein intake. During the postpartum period, mothers are also given complementary therapy in the form of oxytocin massage to increase milk production. Meanwhile, there were no problems in caring for newborns. Conclusions from the assessment of midwifery care for pregnancy, childbirth, the puerperium and BBL in Ny. N has been carried out according to midwifery service standards. Problems and inconveniences experienced can be overcome. In this case, there is no gap between theory and practice. Midwives are expected to be able to improve the quality of midwifery services in a sustainable manner and improve services in the treatment of shoulder dystocia in accordance with midwifery service standards. References : 45 literatures (2012-2022) Keywords : Pregnancy, labor, postpartum, newborn, shoulder dystocia.
Keywords : Pregnancy, labor, postpartum, newborn, shoulder dystocia