Kecemasan merupakan sesuatu yang tidak jelas dan berhubungan dengan perasaan yang tidak menentu dan tidak berdaya. Siklus menstruasi merupakan waktu sejak hari pertama menstruasi sampai datangnya menstruasi periode berikutnya. Siklus menstruasi yang tidak teratur adalah salah satu tanda gangguan menstruasi dan dapat disebabkan oleh kecemasan, stress atau kecemasan bisa mengacaukan siklus haid perempuan karena pusat stres di otak sangat dekat lokasinya dengan pusat pengaturan haid di otak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan gangguan siklus mentruasi pada remaja putri di SMP Negeri 2 Sukaresmi. Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif korelasional dengan metode pendekatan (cross sectional). Sampel yang digunakan sebanyak 57 remaja putri, Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Intrumen penelitian ini menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hasil analisis univariat menunjukan 26 remaja putri (45,6%) memiliki tingkat kecemasan ringan dan 31 remaja putri (54,4%) memiliki tingkat kecemasan sedang. Siklus menstruasi normal 32 remaja putri (56,1%) dan siklus menstruasi oligomenorea 25 remaja putri (43,9%). Hasil analisis hubungan menggunakan uji spearman rank antara tingkat kecemasan dengan siklus menstruasi pada remaja putri diperoleh nilai p-value 0,003 maka terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan dengan gangguan siklus menstruasi remaja putri di SMP Negeri 2 Sukaresmi. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihak sekolah untuk mengadakan penyuluhan tentang menstruasi agar remaja putri dapat menambah pengetahuan.
Kata Kunci : kecemasan, siklus menstruasi, remaja putriAnxiety is something that is not clear and associated with feelings of uncertainty and helplessness. The menstrual cycle is the time from the first day of menstruation until the arrival of the next menstrual period. Irregular menstrual cycles are a sign of menstrual disorders and can be caused by anxiety, stress or anxiety can disrupt a woman's menstrual cycle because the stress center in the brain is very close to the center for regulating menstruation in the brain. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of anxiety and the occurrence of menstrual cycle disorders in young women at SMP Negeri 2 Sukaresmi. The research design uses a quantitative correlation approach (cross sectional). The sample used was 57 young women. The sampling technique used was purposive sampling method. The instrument of this study used the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) questionnaire. The results of the univariate analysis showed that 26 female adolescents (45.6%) had mild anxiety levels and 31 female adolescents (54.4%) had moderate anxiety levels. Normal menstrual cycles of 32 young women (56.1%) and oligomenorrheal menstrual cycles of 25 young women (43.9%).. The results of the analysis of the relationship using the Spearman rank test between the level of anxiety and the occurrence of menstrual cycle disorders in young women obtained a p-value of 0.003, so there was a significant relationship between the level of anxiety and the occurrence of menstrual cycle in young women at SMP Negeri 2 Sukaresmi. The results of this study can be input for the school to conduct counseling about menstruation so that young women can increase their knowledge.
Keywords : anxiety, menstrual cycle, young women