ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN PEMBERIAN JUS BUAH NAGA PADA NY. A MASALAH KEPERAWATAN RISIKO KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RT 08 RW 19 KELURAHAN ANTAPANI KIDUL KOTA BANDUNG

Asuhan Keperawatan Gerontik dengan Pemberian Jus Buah Naga pada Ny. A dengan masalah keperawatan Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah dengan Diagnosa Medis Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RT 08 RW 19 Kelurahan Antapani Kidul Kota Bandung V BAB + 105 halaman + 6 tabel + 1 bagan + 6 lampiran Salah satu permasalahan yang sangat mendasar pada lanjut usia adalah masalah kesehatan akibat proses degeneratif, dikalangan lansia semakin bertambah penyakit tidak menular (PTM), salah satunya adalah diabetes mellitus. Terapi Non-Farmakologi yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada penderita DM yaitu dengan konsumsi Jus Buah Naga yang mengandung flavonoid untuk menurunkan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian untuk ini menjelaskan Asuhan Keperawatan Gerontik dengan Pemberian Jus Buah Naga pada Ny. A dengan masalah keperawatan Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah dengan Diagnosa Medis Diabetes Mellitus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, implementasi dan evaluasi. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Instrumen yang digunakan adalah format asuhan keperawatan gerontik, glucometer dan SOP jus buah naga. Sampel yang digunakan adalah 1 orang lansia dengan Diabetes Mellitus. Diagnosa keperawatan yang diangkat sebagai masalah utama adalah Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah b.d kurang terpapar informasi tentang manajemen diabetes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan tindakan terapi didapatkan hasil GDS Ny.A 250 mg/dL, setelah diberikan terapi jus buah naga selama 5 hari didapatkan hasil GDS 180 mg/dL Terapi pemberian jus buah naga terbukti efektif dan bisa dijadikan alternatif untuk menurunkan kadar glukosa darah pada pasien lansia dengan diabetes mellitus. Saran untuk pasien dan Keluarga dapat menerapkan penanganan terhadap klien dengan diabetes mellitus melalui terapi Jus buah naga. Serta diharapkan pasien dan keluarga dapat mencari lebih luas wawasan mengenai terapi non-farmakologi lainnya. ?

Gerontic Nursing Care by Giving Dragon Fruit Juice to Mrs. A with nursing problems Risk of Blood Glucose Instability with a Medical Diagnosis of Diabetes Mellitus Type 2 at RT 08 RW 19 Antapani Kidul Village, Bandung V Chapter's + 105 pages + 6 tables + 1 charts + 6 appendices. One of the very basic problems in the elderly is health problems due to degenerative processes, non-communicable diseases are increasing among the elderly, one of which is diabetes mellitus. Non-pharmacological therapy that can reduce blood glucose levels in DM sufferers is consuming Dragon Fruit Juice which contains flavonoids to reduce blood glucose levels. The purpose of this research is to explain Gerontic Nursing Care by Giving Dragon Fruit Juice to Mrs. A with nursing problems Risk of Instability of Blood Glucose Levels with a Medical Diagnosis of Diabetes Mellitus. Data collection was carried out through interviews, observation, physical examination, implementation, and evaluation. This research method uses a descriptive case study approach. The instruments used were gerontic nursing care formats, glucometers, and dragon fruit juice SOPs. The sample used was 1 elderly person with Diabetes Mellitus. The nursing diagnosis raised as the main problem is the risk of blood glucose level instability related to lack of exposure to information about diabetes management. The results showed that before being given therapeutic measures, the results of Ny. A's GDS was 250 mg/dL, after being given dragon fruit juice therapy for 5 days, the GDS results were 180 mg/dL. Dragon fruit juice therapy has proven effective and can be used as an alternative to lowering glucose levels. blood in elderly patients with diabetes mellitus. Suggestions for patients and families can apply treatment to clients with diabetes mellitus through dragon fruit juice therapy. It is also hoped that patients and families can seek broader insights about other non-pharmacological therapies.