ASUHAN KEPERAWATAN DIARE DENGAN TERAPI MADU PADA An. D (7 Thn) DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS DI JL. TUBAGUS ISMAIL NO 14 KELURAHAN SEKELOA BANDUNG

Gastroenteritis dapat didefinisikan dengan inflamasi yang terjadi pada lambung, usus halus dan usus besar dengan berbagai kondisi patologis dari saluran gastrointestinal, penyakit ini menyumbang sekitar 530.000 kematian per tahun. Etiologi gartroenteritis akut pada umumnya dikaitkan dengan keadaan klinis yang berupa mual, muntah, rasa sakit dan kram pada abdomen, perut kembung, serta demam. Ketika individu mengalami gastroenteritis yang parah dengan waktu yang lama maka diperlukan peran tenaga kesehatan dalam menangani gastroenteritis secara menyeluruh dimulai dari upaya promotive, preventive, curative dan rehabilitative. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan asuhan keperawatan pada permasalahan diare yang dialami oleh An. D di Jl Tubagus Ismail No 14 Kelurahan Sekeloa Bandung. Metode yang digunakan dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah menggunakan studi kasus dalam bentuk asuhan keperawatan dan standar operasional prosedur terapi madu pada tanggal 14 – 17 Agustus 2022 dengan cara mencampurkan 1 sendok makan madu murni dengan 350 ml air mineral. Hasil dari karya tulis ilmiah ini adalah terdapat perbaikan dari kondisi diare yang dialami oleh An. D serta tertanganinya semua diagnosa keperawatan yang di alami oleh An. D dengan fokus pemberian intervensi terapi madu.

Gastroenteritis can be defined by inflammation that occurs in the stomach, small intestine and large intestine with various pathological conditions of the gastrointestinal tract, this disease accounts for about 530,000 deaths per year. The etiology of acute gartroenteritis is generally associated with clinical conditions in the form of nausea, vomiting, pain and cramps in the abdomen, flatulence, and fever. When individuals experience severe gastroenteritis for a long time, the role of health workers is needed in dealing with gastroenteritis as a whole starting from promotive, preventive, curative and rehabilitative efforts. The purpose of this study was to provide nursing care on diarrhea problems experienced by An. D on Jl Tubagus Ismail No. 14 Sekeloa Village, Bandung. The method used in this scientific paper is to use case studies in the form of nursing care and standard operating procedures for honey therapy on August 14-17, 2022 by mixing 1 tablespoon of pure honey with 350 ml of mineral water. The result of this scientific paper is that there is an improvement in the condition of diarrhea experienced by An. D and the handling of all nursing diagnoses experienced by An. D with a focus on providing honey therapy interventions