FENOMENA PEMAKAIAN KACAMATA K-ION UNTUK MENANGGULANGI KELAINAN REFRAKSI

Kesehatan mata merupakan salah satu hal yang sangat berarti bagi kehidupan kita, karena dengan mata kita dapat melihat kehidupan di sekeliling kita. Salah satu gangguan penglihatan yang terjadi adalah kelainan refraksi. Penurunan tajam penglihatan dapat dikoreksi dengan menggunakan kacamata, lensa kontak atau tindakan bedah. Namun, pada akhir-akhir ini banyak beredar kacamata terapi (K-Ion Nano) yang mengklaim bahwa dapat membantu mengatasi berbagai penyakit mata. Tujuan dari penelitian ini adalah peniliti ingin mengetahui fenomena pemakaian kacamata k-ion untuk menanggulangi kelainan refraksi. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Hasil wawancara yang didapat dari informan pemakai kacamata k-ion (A1, A2, A3)menjelaskan bahwa informan merasakan efek dari pemakaian kacamata tersebut, yaitu nyaman dan ringan saat dipakai. Sedangkan informan B1 dan C1 tidak mengetahui kepastian adanya terapi di kacamata tersebut. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah para informan memiliki sudut pandangnya sendiri-sendiri mengenai kacamata k-ion, yaitu antara informan yang memakai kacamata k-ion dengan dokter mata dan refraksi optisi.

Eye health is one of the most important to our lives, because with eyes we can see the life around us. One of the visual disorder that occurs is refractive abnormality. Visual impairment can be corrected using glasses, contact lenses or surgery. However, in recent times there are many news of therapeutic glasses (K-Ion Nano) claiming that they can help treat various eye diseases. The purpose of this research is that the researcher wants to see the phenomenon of using k-ion glasses to treat refractive abnormality. This type of research uses qualitative methods with a descriptive phenomenology approach. The results of the interview obtained from informants who wear k-ion glasses (A1, A2, A3) explained that they felt the effects of wearing these glasses, that is comfortable and light. Meanwhile, informants B1 and C1 did not see the assurance of therapy in these glasses. The conclusion in this study is that the informants have their own point of view regarding k-ion glasses, between informants who wear k-ion glasses with ophthalmologists and optical refraction.