HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA TUBERKULOSIS PARU DI UPTD PUSKESMAS GRIYA ANTAPANI BANDUNG

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. Penyakit TB adalah penyebab kematian ke-13 di dunia, terdapat 845.000 kasus TB di Indonesia. Penanganan TB dengan End TB Strategy dirancang untuk mengakhiri epidemi TB di dunia melalui pengobatan yang lama, hal ini memungkinkan terjadinya ketidakpatuhan minum obat. Individu dengan ketidakpatuhan minum obat dapat menyebabkan resisten obat sehingga lebih sulit untuk sembuh. Faktor pendukung kepatuhan minum obat salah satunya yaitu self-efficacy. Individu dengan self-efficacy yang tinggi percaya bahwa mereka mampu menyelesaikan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Hubungan self-efficacy dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru. Rancangan penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif dalam bentuk studi analitik korelasional melalui pendekatan cross sectional dengan teknik Purposive Sampling didapatkan 58 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Tuberculosis Self-Efficacy Scale (TBSES) dan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS). Hasil penelitian didapatkan nilai p-value 0.000 (p

Tuberculosis (TB) is a comunicable disease caused by mycobacterium tuberculosis. TB disease is the 13th cause of death in the world, there are 845,000 cases of TB in Indonesia.. TB treatment with End TB Strategy is designed to end the TB epidemic in the world through long treatment, this allows non-adherence to taking medication. Individuals with non-adherence to taking medication can develop drug resistance making it more difficult to recover. One of the supporting factors for medication adherence is self-efficacy. Individuals with high self-efficacy believe that they are capable of completing treatment. This research aims to analyze the relationship between self-efficacy and medication adherence in pulmonary tuberculosis patients. The research design was using a descriptive quantitative method in the form of a correlational analytic study with a cross sectional approach with a purposive sampling technique and obtained 58 respondents. Data collection used the Tuberculosis Self-Efficacy Scale (TBSES) questionnaire and the Morisky Medication Adherence Scale (MMAS). The research results obtained a p-value of 0.000 (p