GAMBARAN INPUT, PROSES DAN OUTPUT SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) PILAR 4 DI KELURAHAN CISARANTEN KIDUL KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG TAHUN 2022

Penulis : lina sumarni, nina rosliana, weni tusrini, tuti sutimanah, sri komalaningsih


PDF

Abstrak

STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Cisaranten Kidul merupakan salah satu kelurahan di Kota Bandung yang masih memiliki kendala dalam pengelolaan sampah, dan memiliki jumlah penduduk tertinggi di Kecamatan Gedebage yaitu jumlahnya 4.826,05 jiwa/km2. Menurut data Puskesmas, capaian kepemilikan sarana tempat sampah yang memenuhi syarat di Kelurahan Cisaranten Kidul adalah 65%. Pemicuan STBM Pilar 4 sudah dilakukan di beberapa RW di Kelurahan Cisaranten Kidul, ini merupakan salah satu upaya untuk merubah perilaku pengelolaan sampah di masyarakat. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kegiatan STBM Pilar 4, sedangkan tujuan khususnya untuk mengetahui gambaran kegiatan STBM Pilar 4 dari komponen input, proses dan output. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan triangulasi sumber dan triangulasi tekhnik. Metode pengumpulan data adalah observasi dan wawancara mendalam. Penentuan informan dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria, yaitu informan yang berperan aktif dalam kegiatan STBM dan memiliki kebijakan dalam program STBM. Informan berjumlah 5 orang. Peneliti bertindak sebagai instrumen dengan mewawancara informan dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga fasilitator STBM jumlahnya kurang, pendampingan pasca pemicuan belum dilaksananakan secara rutin, belum adanya natural leader, belum dibentuknya tim STBM, dan belum dilakukan advokasi terkait pencapaian tujuan program, sehingga kegiatan STBM Pilar 4 belum optimal.

Kata Kunci : Input, Proses, Output, STBM Pilar 4, Pengelolaan Sampah



Abstract

Community-based Total Sanitation (CBTS) is an approach to change hygienic and sanitary behavior through community empowerment by triggering approach to change hygienic and sanitary behavior. Cisaranten Kidul is one of the urban villages in Bandung City which still has problems in waste management, and has the highest population in Gedebage Sub-District, which is 4,826.05 people/km2. According to data from the Health Center, the achievement of ownership of trash bin facilities that meet the requirements in Cisaranten Kidul is 65%. The triggering of STBM Pillar 4 has been carried out in several RWs in Cisaranten Kidul Village, this is one of the efforts to change the behavior of waste management in the communit. The general objective of this study is to describe the activities of Pillar 4 CBTS, while the specific purpose is to describe the input, process and output components. The research design uses a qualitative descriptive method with source triangulation and technical triangulation approaches. Data collection methods are observation and in-depth interviews. Determination of informants using purposive sampling technique based on criteria, namely informants who play an active role in CBTS activities and have policies in the CBTS program. There are 5 informants. The researcher acts as an instrument by interviewing informants and observing. The results showed that CBTS facilitators were lacking in number, post-triggering assistance had not been carried out routinely, there was no natural leader, the CBTS team had not been formed, and advocacy related to the achievement of program objectives had not been carried out, so Pillar 4 CBTS activities were not optimal.

Keywords : Input, Process, Output, CBTS Pillar 4, Waste Management