ABSTRAK Sabila Nur Amalina Analisis Program Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Di Posbindu Puskesmas Kabupaten Bandung Tahun 2019 xvi + 104 halaman + 18 tabel + 1 bagan + 7 lampiran Capaian cakupan Program Deteksi Dini PTM di Puskesmas Kabupaten Bandung Tahun 2019 belum mencapai target yang telah ditetapkan. Capaian cakupan terendah di Puskesmas Linggar sebesar 265 jiwa / 0,63% dan capaian cakupan tertinggi di Puskesmas Cibiru Hilir sebesar 26.229 jiwa / 122,63%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Manajemen Pengelolaan Program Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular di Posbindu Puskesmas Kabupaten Bandung Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif komparatif. Subyek penelitian dipilih dengan menggunakan purposive sampling yang terdiri dari 2 informan kunci dan 1 informan sekunder di dua Puskesmas. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat persamaan antara Puskesmas Linggar dan Puskesmas Cibiru Hilir dalam mengelola manajemen program deteksi dini PTM mulai dari perencanaan program, penggerakan perencanaan program dan pengendalian, pengawasan dan penilaian program, tetapi terdapat perbedaan yaitu dalam melakukan perencanaan, cara mengajak masyarakat untuk pemeriksaan, jumlah Posbindu PTM, jadwal pemeriksaan dan lintas sektor yang ikut membantu dalam pelaksanaan deteksi dini PTM.
Kata Kunci : Posbindu, Deteksi dini PTM, ManajemenABSTRACT Sabila Nur Amalina Analysis of the Early Detection Program of Non-communicable Disease Risk Factors in Posbindu Puskesmas Bandung Regency 2019 XV + 104 pages + 18 tables + 1 chart + 7 attachments PTM's Early Detection Program coverage in Puskesmas Bandung Regency in 2019 has not reached the target set. The lowest coverage was at Linggar Puskesmas with 265 people / 0.63% and the highest coverage was at Cibiru Hilir Puskesmas with 26,229 people / 122.63%. The aim of this research to analyze the Management of the Early Detection Program for Non-communicable Disease Risk Factors in Posbindu Puskesmas Bandung Regency 2019. This research used a qualitative method with comparative descriptive. The subjects of the research were selected by using purposive sampling that consist of 2 key informants and 1 secondary informant in two Puskesmas. Data collection techniques using in-depth interviews. The results showed that there were similarities between Puskesmas Linggar and Puskesmas Cibiru Hilir in managing the PTM early detection program management starting from program planning, mobilizing program planning and control, monitoring and program assessment, but there were differences, namely in planning, how to invite the community to check, the number of Posbindu PTM, inspection schedules and cross-sectoral assistance in the implementation of early detection of PTM. .
Keywords : Posbindu, PTM early detection, Management